Ada ilmuwan yang mengatakan “Untuk dapat menciptakan sesuatu, harus dapat menciptakan ketiadaan“, yang di lakukan manusia saat ini hanyalah sekedar merubah wujud atau manfaat dari segala sesuatu yg sudah ada menjadi wujud dan manfaat yang berbeda.
Dengan adanya hukum kekekalan energi, tentu manusia tidak dapat memusnahkan massa dan energi, karena menjadi bagian darinya, oleh karena itu manusia tidak dapat menciptakan ketiadaan.
Apakah alam semesta terjadi dengan sendirinya?, banyak orang yang berpendapat demikian, di sebabkan karena perkembangan IPTEK saat ini menyebabkan manusia mulai dapat mengungkap beberapa tabir misteri fenomena alam, sebagai contoh: studi Abiogenesis (makhluk hidup berasal dari benda mati), hal ini membentuk opini bahwa segala sesuatunya terjadi dengan sendirinya.
Sebagai umat beragama, kita di wajibkan untuk meyakini adanya sang pencipta, lantas bagaimana cara kerja sang pencipta dalam menciptakan segala sesuatunya ?
Bila Allah berkehendak dan menetapkan sesuatu maka Allah cukup berfirman kepadanya: “Jadilah“, maka jadilah sesuatu itu dengan sendirinya seperti ungkapan ayat-ayat faya kun dalam Al-Qur’an.
"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia"
(QS. Al Baqarah:117)
(QS. Al Baqarah:117)
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: “kun (jadilah)”, maka jadilah ia”
(QS. An Nahl:40)
(QS. An Nahl:40)
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia”
(QS. Yaasiin:82)
(QS. Yaasiin:82)
Dari contoh ayat-ayat tersebut di atas, sulit bagi kita untuk memahami proses penciptaan secara logika, keterbatasan kemampuan dan logika manusia tentunya menolak penjelasan ayat tersebut yang dapat di katakan seperti trick sulap “Sim salabim…Cring..!! muncul-lah kelinci dari topi pesulap.”
Tetapi apakah benar proses munculnya kelinci dari topi pesulap tersebut tidak dapat di jelaskan secara logika?, sebagai anak kecil tentunya kita akan menerima trick pesulap tersebut seperti sebuah dogma yang harus di telan bulat-bulat tanpa perlu memahaminya, setelah dewasa barulah kita mengerti bahwa ada langkah-langkah peristiwa sebelum kemunculan kelinci dari topi pesulap.
Begitu pula dengan proses penciptaan, karena keterbatasan kemampuan manusia, membuat kita sulit memahami langkah-langkah peristiwa yang terjadi dalam proses penciptaan. Sehingga Allah hanya memberikan petunjuk dalam bentuk perumpamaan seperti ayat-ayat "Kun Faya Kun" di atas.
Bila kita memaknai kalimat "Kun Faya Kun", terbayang dalam imajinasi se olah-olah segala sesuatunya tercipta dalam sekejap dan dalam waktu yang bersamaan, begitu pula dengan proses penciptaan semua mahluk hidup di bumi.
Tetapi bila kita teliti makna ayat Al Qur’an tentang penciptaan semua jenis hewan seperti pada surat An Nur ayat 45, akan merubah persepsi kita tentang arti “Kun Faya Kun”, yaitu adanya tahapan peristiwa atas terciptanya semua jenis hewan. Karena urutan penciptaan jenis hewan pada ayat tersebut sama dengan urutan kemunculan mahluk hidup di bumi menurut ilmu Paleontologi.
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”
(QS. An Nuur: 45)
(QS. An Nuur: 45)
Penjelasan
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air“
Kemunculan mahluk bumi di awali dari sup kimiawi yang menggenangi permukaan bumi di saat temperatur bumi mulai mendingin, hal ini terbukti dengan di temukannya fosil Ganggang Laut yang telah berumur 3,5 milyar tahun, dan beragam fosil hewan laut lainnya seperti Ubur2, Ikan, Reptil laut, sekitar 600 juta tahun lalu.
Di ikuti dengan muncul dan berkembangnya hewan melata seperti Amphibi, Reptil, dan Serangga (Laba-laba, Milipede atau Lipan) sekitar 400 juta tahun lalu.
Selanjutnya berkembanglah hewan yang berkaki dua dan berkaki empat seperti Dinosaurus sekitar 225 juta tahun lalu, kepunahan Dinosaurus karena bencana alam di gantikan oleh kehadiran Mamalia yang berkaki dua dan berkaki empat sekitar 70 juta tahun lalu.
——————-
Mungkin pengertian Kun Faya Kun harus di lihat dari sisi adanya perbedaan konsep waktu antara Allah dengan manusia sebagai salah satu mahluk ciptaan-Nya. Karena sebagai manusia kita tidak bisa lepas dari waktu, kita tergantung oleh waktu dan menjadi bagian dari waktu, sedangkan Allah sebagai pencipta ruang dan waktu,
Dalam arti bisa saja perhitungan waktu milyaran tahun kehadiran mahluk-mahluk hidup tersebut hanyalah sekejap bagi Allah (sesuai dengan kata Kun “Jadilah”).