Assalmu’alaikum Wr.Wb
Allah swt berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan) dan jangan pula wanita wanita-wanita mengolok-olokan wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”
(QS 49 Al-Hujurat: 11-12)
(QS 49 Al-Hujurat: 11-12)
Saudara-saudaraku yang insya Allah senantiasa selalu diberkahi oleh Allah SWT,.
Kian banyak kita mendengar, melihat di sekitar kita betapa mudahnya orang atau bahkan kita sendiri mengejek, mencaci, memberi julukan dengan kata-kata yang tidak pantas kepada orang lain…Subhanallah
Coba kita renungkan andaikan olok-olok itu terjadi pada kita, pada orang tua kita, pada keluarga kita yang kita cintai tentunya kita sebagai manusia yang memiliki amarah akan merasakan kepedihan dan kemarahan yang tidak terhingga.
Dalam tradisi yang masih banyak dilakukan ketika orang tua memberi nama anaknya melakukan syukuran, pengajian dan lain-lain bahkan sebagian masyarakat kita melakukan prosesi lengkap dengan segala ritualnya, makanan rumit yang disajikanpun bermacam-macam seperti, nasi kebuli, bubur merah bubur putih dan lainnya. Itu menandakan bahwa nama adalah sebuah julukan” Sakral” yang diberikan kepada setiap insan manusia oleh orang tuanya atau orang yang dituakan dengan penuh kehati-hatian.
Proses pencarian namapun tidak sembarangan, dari mulai mencari litelatur nama-nama buah hati pada buku-buku , bertanya kepada tokoh-tokoh agama, bahkan tidak sedikit yang mencari nama dengan melakukan puasa dan ritual tertentu untuk memperoleh ilham.
Proses pencarian namapun tidak sembarangan, dari mulai mencari litelatur nama-nama buah hati pada buku-buku , bertanya kepada tokoh-tokoh agama, bahkan tidak sedikit yang mencari nama dengan melakukan puasa dan ritual tertentu untuk memperoleh ilham.
Jadi janganlah kita memanggil orang lain dengan jukukan yang tidak pantas..!, Hargai jerih payah kedua orang tuanya yang telah bersusah payah memberi nama terbaik untuk buah hatinya.
Saudara-saudaraku mari kita belajar menghargai orang lain agar kita dihargai oleh orang lain dan disayangi Allah SWT.
Jika kita merasa pernah melakukannya maka segeralah memohon ampun kepada Allah SWT dan meminta maaf kepada yang bersangkutan, Sesungguhnya Allah SWT adalah Maha Memaafkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
A. Jimmy Maulani,SE