Memaknai 1 Muharram 1432 H


Assalamu’alaikum Wr Wb,
Tanggal 1 Muharam merupakan tanggal di mana sebagian Umat Islam merayakannya sebagai tahun baru Islam. Tiap tahunnya umat Islam merayakannya dengan penuh semangat yang tersalurkan dalam kegiatan-kegiatan seperti tadarus, mendengar ceramah di tabligh akbar, do’a/dzikir bersama, tawasulan, dll.

Sebagaimana telah banyak diketahui bersama, bahwa hijrahnya Rasul ke Madinah merupakan awal dari kebangkitan Islam. Setelah melakukan da’wahnya di Makkah dengan penuh kesabaran dari berbagai cobaan yang dilakukan oleh para Musyrikin Quraisy, akhirnya Allah memerintahkan Nabi dan para Sahabat untuk berhijrah ke Madinah. Karena ini adalah perintah Allah, maka tak heran hanya dalam waktu tak lama Islam berkembang begitu pesat. Hijrah Rasul bukan semata ide dari Rasul, tetapi merupakan perintah Allah yang pasti terkandung makna dibalik semuanya. Hingga Hijrah bisa dimaknai meninggalkan sesuatu demi Allah dan Rasulnya, demi Allah artinya mencari sesuatu yang ada di sisi-Nya, dan demi Rasul-Nya artinya ittiba’ dan senang terhadap tuntunan Rasul-Nya.

Jika kita kaitkan makna hijrah dengan keadaan sekarang khususnya di Negeri tercinta Indonesia, apa yang dilakukan Rasul yakni hijrah dari Makkah ke Madinah mungkin tidak bisa kita lakukan, tetapi jelas hijrah mengandung hikmah yang luar biasa. Beberapa Ulama menjelaskan bahwa makna hijrah adalah meninggalkan Negeri (keadaan) syirik menuju negeri Tauhid, meninggalkan keadaan bid’ah menuju keadaan Sunnah, serta hijrah (meninggalkan) keadaan yang penuh maksiat menuju kekeadaan yang sedikit maksiat. Firman Allah SWT:

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa: 100).

Mari kita simak ayat di atas baik-baik……
Berhijrahlah dari keburukan perilaku, berhijrahlah dari kedengkian, berhijrahlah dari kemalasan, berhijrahlah dari kemunafikan, berhijrahlah dari kemiskinan dan keterpurukan.
Renungkanlah……!!!

Kita yang berada di Indonesia, saat ini paling tidak mengenal 4 macam tahun yang berbeda-beda, misalnya Tahun Masehi, Tahun Hijriah, Tahun Jawa, dan Tahun Imlek. Tahun Masehi didasarkan atas perputaran bumi mengitari matahari yang dikenal dengan Tahun Matahari (dan berkaitan dengan musim), sementara Tahun Hijriyah dan Tahun Jawa didasarkan pada perputaran bulan mengelilingi bumi dan tidak berkaitan dengan musim. Tahun yang berdasarkan perputaran matahari dan bulan memiliki perbedaan jumlah hari setiap tahunnya. Untuk Tahun Matahari setiap tahunnya berjumlah 365/366 hari, sementara untuk Tahun Bulan per-tahunnya memiliki 354 hari.

Tahun Masehi mengawali tahun barunya setiap tanggal 1 Januari sementara Tahun Hijriyah mengawali tahun barunya pada tanggal 1 Muharram dan Tahun Jawa pada tanggal 1 Suro. Tahun Jawa memiliki kesamaan dengan Tahun Hijriyah terutama dalam mengawali tanggal dan bulannya. Perbedaannya terletak pada istilah penyebutan nama bulan. Tahun Hijriyah menyebut bulan Muharram atau Asyuro, sementara Tahun Jawa menyebut bulan Suro. Kesamaan keduanya ternyata dapat ditelusuri dari sejarah kerajaan Mataram (Islam) di bawah kekuasaan pemerintahan Sultan Agung (1613-1645 Masehi).

Ketika itu di masyarakat Jawa, tahun yang menjadi pegangan masyarakat pada zamannya adalah Tahun Saka yang berdasarkan peredaran matahari. Sementara bagi umat Islam sendiri menggunakan Tahun Hijriyah. Pada waktu Sultan Agung berkuasa, Islam telah diakui menjadi agama di lingkungan istana Mataram (Islam). Maka untuk tetap meneruskan penanggalan Tahun Saka yang berasal dari leluhurnya dan ingin mengikuti penanggalan Tahun Hijriyah, maka Sultan Agung membuat kebijakan mengubah Tahun Saka menjadi Tahun Jawa. Maka ketika tahun 1555 Saka, oleh Sultan Agung diganti menjadi tahun 1555 Jawa dan berlaku untuk masyarakat pengikutnya. Sementara penetapan tanggal dan bulannya disamakan dengan tanggal dan bulan Tahun Hijriyah. Berarti tanggal 1 Suro 1555 Tahun Jawa sama dengan tanggal 1 Muharram 1043 Hijriyah dan bertepatan pula dengan tanggal 8 Juli 1633 Masehi.

Banyak tradisi yang dilakukan masyarakat indonesia dalam menyambut tahun baru ini yang tidak perlu kira pertentangkan Jika melakukan tradisi tersebut hanya untuk mengekalkan seni tradisional (budaya) tentu tidak apa-apa hati-hati jangan sampai berbuat KEMUSYRIKAN…!!!, tapi yang terpenting adalah makna sesungguhnya dari Tahun Baru 1Muharram ini.

Doa’ yang dianjurkan untuk kita baca:
1. DOA AKHIR TAHUN
Do’a ini hendaknya dibaca tiga kali pada akhir waktu ashar tanggal 29 atau 30 bulan Dzulhijjah.
Fadhilahnya adalah barang siapa membaca do’a ini dalam waktu tersebut maka setan berkata:
“Kesusahanlah bagiku,dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda anak Adam(manusia) pada satu tahun ini karena mereka mengerjakan amal ini hanya dalam waktu lebih kurang 1 jam”
Di mulai dengan membaca Suratul Fatihah 1 Kali

Inilah do’a Akhir Tahun:
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa sallallaahu ‘ala sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa ‘alaa aalihi wa sahbihii wa sallam.
Allaahumma maa ‘amiltu fi haazihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu fa lam atub minhu wa lam tardahuu
wa lam tansahuu wa halimta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu
ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardaahu wa
wa’attani ‘alaihis-sawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa zal-jalaali wal ikraam,an tataqabbalahuu
minni wa laa taqta’ rajaa’i minkaa yaa kariim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa
‘aalihii wa sahbihii wa sallam

Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat,padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.Karena itu ya Allah, saya mohon Ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat YangMaha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan,semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang MahaPemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad,keluarga dan sahabatnya.
Amin yaa rabbal ‘alamin.
Setelah membaca Doa ini, akhiri lagi dengan SURATUL FATIHAH satu kali

2. DOA AWAL TAHUN
Sahabat, Pada Malam Harinya sejak permulaan terbenamnya Matahari (Timbul merah Jingga) itulah tanda tanggal 1 Muharam telah Tiba.
Kita perlu mengucapkan selamat datang dengan membaca doa Awal Tahun
Fadhilahnya Barangsiapa doa ini syetan2 akan berkata demikian:
“Alangkah bahagianya orang itum dia akan dilindungi dari godaan2ku pada sisa umurnya, karena Allah mengutus 2 malaikat untuk menjaganya dari godaan2ku”
Di mulai dengan membaca Suratul Fatihah 1 Kali.

Inilah doa AWAL TAHUN
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa ‘alaa ‘aalihi wa sahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwal, wa ‘alaa fadlikal-’azimi wa juudila-mu’awwali,wa hazaa ‘aamun jadidun qad aqbala nas’alukal ‘ismata fiihi minasy-syaitaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haazihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytigaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa zal-jalaali wal-ikraamin yaa arhamar-raahimiin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa ‘alaa ‘aalihi wa ashaabihii wa sallam
Amin yaa rabbal ‘alamin

Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu
yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan
dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya.
Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak
pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami
kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan
kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarganya dan sahabatnya.
Amin yaa rabbal ‘alamin

Sahabat, selain doa2 diatas Sebaiknya pada siang dan malam harinya memperbanyak ibadah, Yang dianjurkan adalah Membaca Ayat Kursyi sebanyak 360X

Setelah selesai membaca doa Ini:
ALLAHUMMA YA MUHAWWILAL AHWAALI HAWWIL HAALII ‘ALA AHSANIL AHWAALI BIHAULIKA WAQUWWATIKA YA ‘AZIIZUN YAA MUTA’AALII, WASHOLLALLAHU TA’AALAA ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA’ALAA AALIHII WASHOHBIHII WASALLAM

artinya :
Ya Allah, Dzat Yang suka memutar balikkan hal ihwal (kelakuan), balikanlah kelakuanku kepada Yang terbaik dengan daya upaya Engkau, Wahai Dzat Yang Maha Mulia, Yang Agung dengan Rahmat dan keselamatan, semoga tetap kepada Junjungan kmi Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi Wasllam beserta keluarganya dan sahabat2nya.

Semoga Allah SWT, senantiasa melapangkan jalan kebaikan, keselamatan, kesehatan dan Rizki kepada kita semua.


Billahittaufiq wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr Wb
A . Jimmy Maulani, SE